7.3.06

Anneke Lutfia Putri (Sosok Artis 3)

Artis yang Konsisten Berjilbab

Sudah belasan tahun ia menekuni dunia akting. Dan ketika usianya menginjak 35 tahun, ia mengakui pentingnya berjilbab.

Barangkali dia bisa disebut artis komplet: pemain film, sinetron, penulis artikel, cerpenis, dan penyair. Dialah Anneke Lutfia Putri, kini 35 tahun, yang biasa dipanggil Anneke Putri. Kariernya sebagai pemain film bermula ketika ia mendukung Rano Karno dan Merriam Bellina dalam Tak Ingin Sendiri (1985). Film arahan sutradara Ida Farida produksi PT Kanta Indah Film itu, temanya diangkat dari lagu populer karya penyanyi Dian Pisesha.
Belakangan, bukan hanya main film dan sinetron, ia juga menulis di cerita pendek dan puisi di beberapa majalah dan tabloid hiburan. Ia juga masih sempat menulis cerita anak-anak yang diterbitkan dalam bentuk kaset. Terakhir ia memerankan tokoh Emak dalam serial sinetron Keluarga Cemara arahan Arswendo Atmowiloto – yang sebelumnya dimainkan oleh Lia Warokka dan Novia Kolopaking.
Hampir tak ada gosip negatif yang menyambangi kehidupan artis ini. Bahkan, alhamdulillah, sejak enam tahun terakhir ini ia konsisten mengenakan jilbab. “Pada awalnya masih bolong-bolong, kadang pakai kadang tidak. Baru pakai sekali sudah diledekin teman-teman. Tapi sudah beberapa tahun ini saya pakai jilbab terus,” katanya.
Bisa dipahami jika penampilan ibu tiga anak ini – dua perempuan, satu lelaki, hasil pernikahannya dengan Saiful G. Wathon – sekarang jauh berbeda. Aktivitasnya juga tak jauh dari ibadah. Ia, misalnya, selalu mengikuti pengajian yang dipimpin oleh Ustazah Eli Idris di kawasan Depok. Maka, semakin hari, pengetahuan agamanya pun semakin mantap.
”Ternyata untuk kalimah syahadat itu konsekuensinya cukup berat. Harus konsisten mengamalkan ajaran agama. Dan ternyata berjilbab itu merupakan kewajiban bagi setiap muslimah,” kata artis kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur, pada 24 Agustus 1966 ini. “Jilbab bukan hanya dipakai ketika salat, tapi juga dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Menurut Anneke Putri, hikmah dari kehidupan yang Islami itu – konsisten berjilbab, mencari rezeki yang halal, membelanjakannya juga secara halal, memilih makanan halal, dan sebagainya – kini menjadikan hidupnya terasa lebih nyaman, tenang, tenteram, dan bahagia.

Hafal Al-Quran
Lebih-lebih setelah menunaikan ibadah umrah pada 2000, ia bertekad untuk lebih memperbaiki kualitas hidup, memperkaya rohani dan mengurangi kesenangan duniawi. Tapi, ternyata itu tdak mudah. “Iman saya benar-benar diuji. Namun, alhamdulillah, Allah SWT masih menyayangi saya. Secara berangsur-angsur saya bisa memperbanyak amal ibadah,” katanya.
Orang yang paling berperan dalam ber-Islam ialah suaminya. Anneke Putri seperti tercerahkan ketika Saiful, suaminya, berkata kepadanya, “Kalau sudah berhijrah menuju Islam, harus mengamalkan agama secara kafah, jangan setengah-setengah. Saya menikahi kamu tidak hanya di dunia, tapi kepenginnya kelak di akhirat juga bisa kumpul kembali bersama istri dan anak-anak. Tujuan hidup kan akhirat, bukan dunia.”
Ada satu cita-cita yang didambakannya, yaitu agar anak-anaknya kelak bisa menjadi pejuang-pejuang tangguh di jalan Allah. “Saya ingin, Jibril, anak saya yang kedua, kelak bisa hafal Quran,” katanya. Sehubungan dengan niat mulia itu, ia selalu membaca Al-Quran sejak masih hamil. Ketika si Jibril sudah lahir pun, sambil memandikannya sang ibu tak lupa membacakan surah pendek Al-Quran atau selawat Nabi.
“Memang berat, sih, mencita-citakan punya anak yang kelak hafal Al-Quran. Misalnya, makanannya harus benar-benar halal, mendidik membaca Al-Quran sejak masih kecil. Dan kalau hafalan Al-Quran tidak dijaga dengan baik, bisa hilang atau tidak ingat lagi,” tuturnya.
Saat ini, Anneke Putri tengah menikmati nyamannya salat Tahajud. “Sayang kalau waktu salat Tahajud terlewati. Dengan salat Tahajud, saya bisa merasakan kepasrahan total di hadapan Allah. Pada saat seperti itu, saya selalu mohon kepada Allah SWT agar keluarga kami mendapat karunia sebagai keluarga yang sakinah dengan anak yang saleh dan salihah.” Amin.

AST/Ft. AO

0 Comments:

Post a Comment

<< Home